Pages

Pacar berpilaku seks menyimpang.. putuskan saja!!

MASA pacaran semestinya dimanfaatkan dua individu yang tengah dimabuk asmara untuk saling mengenal kepribadian dan masa lalu masing-masing. Salah satu tujuannya, agar Anda tahu adakah si dia pria berisiko AIDS.

Anda tentu tak ingin menjadi bagian dari 1,6 juta wanita yang menikah dengan pria berisiko AIDS, seperti data terbaru yang diungkap Kementerian Kesehatan RI. Karena itu, perhatikan perilaku seks si dia selama pacaran.

“Kita semakin permisif terhadap seks bebas. Perilaku selama pacaran bisa menjadi indikasi apakah pasangan menganut seks bebas, dan apakah sudah terpapar STD (penyakit menular seksual-red). Dari sana, ketahuan lifestyle-nya bagaimana,“ terang Ratih Andjayani Ibrahim, psikolog kepada okezone, Selasa (30/11/2010).

”Tapi, kembali lagi, perilaku kita (wanita-red) juga bagaimana?,” tambah Ratih.

Wanita, menurutnya, haruslah menunjukkan sikap layak dihormati pasangan dengan sebelumnya, bisa menghargai diri sendiri.

“Banyak perempuan datang ke saya, komplain tidak dihargai pasangannya. Faktanya, perempuan membiarkan dirinya menjadi korban atau dalam posisi subordinat. Perempuan pun tidak cukup respect dengan dirinya,” imbuh wanita ramah ini.

Cinta sepatutnya tidak membutakan akal sehat wanita untuk bisa memilah pasangan hidup yang tepat. Adalah cinta sebenarnya jika dua orang di dalamnya bisa saling menghormati dan saling menjaga, termasuk kehormatan diri.

“Cinta dalam pacaran mensyaratkan dua orang yang saling respect, saling care,” tukas Ratih.

Karenanya Ratih melihat, tidak adil bila kesalahan hanya ditimpakan pada pihak wanita.

“Menjadi tidak fair if only the man yang dituduh, karena perempuan oleh Tuhan pun diberi akal sehat dan kemampuan untuk menjaga diri. Dan, jadilah pasangan yang berhak dihormati. Kuncinya, perempuan harus respect dengan diri sendiri,” tegas Ratih.

Putuskan saja!

Kalau tanda-tanda perilaku seks berisiko terlihat pada kekasih selama masa pacaran, Ratih menegaskan wanita untuk memutuskan cinta.

“Putuskan saja. Gampang kan? Mumpung belum kawin, kalau timpang, ke laut aja,“ ujar Ratih, sembari tertawa.

“Kalau sama-sama cinta, tapi dia tidak menghargai perempuan dengan sepatutnya, enggak usah ’masturbasi’ emosi. Enggak usah membohongi diri sendiri,“ tukas Ratih.

Ratih berharap, wanita single bisa membuka mata dan telinga lebar-lebar untuk membaca perilaku kekasihnya.

“Makanya, selama pacaran, buka mata dan telinga lebar-lebar. Setelah menikah, coba ikhlas. Dan kalau di tengah jalan berantem, datang saja ke konselor,“ tutupnya.




source



0 komentar:

Posting Komentar

 
Welcome to Blue Area © 2011 | Template by Blogger Templates Gallery collaboration with Life2Work